Minggu, 10 April 2016

Media Massa, New Media dan Opini Publik

MEDIA DAN MASYARAKAT



OLEH :
NURZULINA R.HI.NUR
201410040311044
MM E





JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016



MEDIA MASSA, NEW MEDIA, DAN OPINI PUBLIK
Media Massa dan New Media
Pada zaman yang sangat berkembang dan bergantung pada teknologi yang tinggi ini, media massa bukanlah hal baru di kalangan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Media massa bisa dikatakan sebagai “teman hidup” dan “tempat bergantung” nya manusia dalam kehidupan karena media massa berada dimana-mana, sekitar kehidupan manusia. Akan menjadi hal yang sangat mustahil jika seseorang mengatakan satu hari saja dia tanpa bergantung pada media massa. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial dimana hidup bersama dengan orang lain. Manusia tak akan bisa bertahan hidup sendiri. Dulu, sebelum teknlogi belum berkembang pesat seperti sekarang ini, manusia berkomunikasi dengan orang lain tanpa melalui media atau bisa dikatakan berkomunikasi secara langsung (face to face). Namun sekarang, karena perkembangan teknologi yang sangat pesat dan canggih, orang untuk bertemu tidak harus secara langsung tetapi bisa melalui media atau media massa.

Media massa memiliki 3 fungsi utama yaitu memberikan informasi (to inform), mendidik (to educate), dan menghibur (to entertain). Jenis-jenis media massa anatara lain : (1) Media Massa Cetak (Printed Media) seperti majalah, koran, surat kabar, dll. (2) Media Massa Elektronik (Electronic Media) seperti televisi, radio, film, dll. (3) Media Online (Online Media) yaitu internet. Namun, perkembangan teknologi yang sangat pesat memunculkna insilah “New Media. New media  diartikan sebgaia produk dari komunikasi yang termediai teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain tentang new media adalah merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun publik. (Mondry, 2008:13)
Media baru (new media) memiliki 3 resiko yaitu, Content Risk ( pornografi, kekerasan, isu sosial, isu radikalisme, muatan kebencian), Contact Risk ( cyber bullying, pelecehan seksual, ancaman, penyerangan privasi), Conduct Risk (penipuan, menipulasi informasi, hak cipta, penjudia, download ilegal).
Apa itu Opini Publik ?
Banyak orang yang mengartikan bahwa opini adalah pendapat atau pikira, dan publik adalah banyak orang atau masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini berarti; pendapat; pikiran; dan penelitian. Publik berarti pendapat umum; pendapat sebagian bear rakyat. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang opini publik. Dalam buku The Making of Public Opinion, Emory S.Bogardus mengatakan bahwa opini publik merupakan hasil pengintegrasioan pendapat berdasarkan diskusi dalam masyarakat demokrastis (Olii, 2007:20). Menurut Willian Aalbiq,opini publik adakah suatu jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antara individu dalam suatu publik.
Berdasarkan uraian pendapat ahli tentang opini publik, dapat ditarik sebuah definis opini publik yaitu merupakan pendapat dari sejumlah orang, kelompok atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu diskusi oleh pihak-pihak bersangkutan.
Apakah Media Massa Dapat Mempengaruhi Opini Publik ???
Kondisi penggunaan media massa di Indonesia dapat dikatakan dibagi menjadi dua periode yaitu pada masa Orde Lama (ORLA) dan masa Reformasi. Pada masa orde lama, kala masa pimpinan Soerharto, peranan media massa baik media cetak (koran, majalah, surat kabar,dll), media elektronik (televis, radio,dll) dan media online sangat dibatasi. Bukanlagi mengawai pemberitaan yang akan diedarkan, tetapi bahkan bisa membuat orang yang memberitakan di sanksi jika pemberitaan yang beredar tidak sesuai dengan keingina pemerintah.
Namun, pembatasan dalam mengederkan berita tak lagi terjadi pada masa reformasi setelah Soeharto turun dari kedudukannya sebagai Presiden Republik Indonesia saat itu. Media massa mulai kembali kepada 3 fungsi utama nya yaitu to inform, to educate, dan to entertain. Media massa mulai bebas dalam membuat berita baik itu tentang pemerintah maupun yang lainnya. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah media massa dapat memengaruhi opini publik ? Ya, tentu saja media media massa mempengaruhi  pembentukan opini publik. Bagaimana orang menggunakan dan memanfaatakn media itu sendiri bisa menjadi salah satu faktor mengapa media massa dapat mempengarhi poini publik. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dewasa ini manusia menganggap media massa sebagai “teman hidup” dan “tempat bersandar”. Semua orang seakan bersandar pada media massa. Dengan mudhanya orang mempercayai apa yang dikatan media massa tanpa mengetahui seberapa besar kebenarannya. Bisa dikatakan media adalah manusia karena semua yang dikatakan media sangat cepat diterima dan dipercaya semua orang.
Karena keadaan tersebut, media massa seakan mulai memanfaatkan keadaan yang sedang terjadi. Demi mengejar target pemberitaan tanpa memperhatikan lagi fungsi utama media massa (to inform, to educate, to entertain). Publik yang membutuhkan informasi/pemberintaan juga tidak lagi menghiraukan kebenaran dari berita yang disebar media. New Media (media baru) saat ini banyak sekali digunakan oleh semua kalangan, yaitu internet. Tak bisa dipungkiri lagi, internet digunakan sebagai sumber terpecaya dalam mencari semua informasi. Banyak berita yang beredar di internet dari berbagai sumber, tetapi kita belum mengethaui seberapa besar presentasi kebenaraan dari berita tersebut.
Salah satu bentuk dari media massa yaitu media online, Wicaksono Ndorokakon seorang Chief Editor Britagar.id memaparkan Indonesia saat ini terdapat 370 media online yang terdaftar di Dewan Pers Indonesia. Setaip harinya, setaip media online tersebut rata-rata memproduksi 300 konten. Ini berarti bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan 110.000 berita dalam sehari. Namun kenyataan yang terjadi, tidak semua berita-berita yang beredar sesuai dengan fakta dan data. Jika media online memberikan 110.000 berita tiap harinya kepada masyarakat Indonesia, bagamana dengan dua jenis media massa lainnya yaitu Media Cetak dan Media Elektronik? Data dari hasil rekapitulasi Dewan Pers tahun 2014, jumlah total media cetak  yang terbit di Indonesia tercatat sebanyak 507 media cetak. Seperti yang diketahui indonesia juga memiliki banyak sekali media elektronik seperti beberapa statius televisi baik nasional maupun swasta. Berdasarkan data yang didapat, sangat jelas bahwa media massa sudah membanjiri masyarakat dengan pemberitaan informasi.
Terlepas dari seberapa banyak berita yang media massa sajikan untuk masyarakatnya, media massa memiliki dampak positif dan negatif. Dampak Positiv dari media massa adalah masyarakat Indonesia bisa mendapatkan berita dan informasi setaip harinya. Selain itu, tak hanya pemberitaan dalam negeri, media massa juga menyakin pemberitaan diluar negeri. Dalam bidang pendidikan, media massa dapat mempermudah proses pembelajaran serta meningkatan pengetahuan masyarakat. Dampak Negatif: karena terlalu banyak sumber dan bahkan dari sumber tersebut bisa berbeda-beda pemberitaan membuat masyarakat bingung mana sumber yang harus dipercaya. Media massa seperti diatur oleh tangan kelompok tertentu yang memiliki kekuasan.
Banyak contoh yang tentang media massa yang mempengaruhi opini publik. Baru-baru ini masih hangat di telinga kita mengenai kasus sesorang pelajar SMA di Medan bernama Sonya Depari. Sonya melakukan tindakan arogan kepada seorang polwan yang saat itu menilangnya bersama teman-temannya yang melakukan konvoi setelah mengikuti Ujian Nasional. Sonya marah-marah dan mengamcam polwan tersebut, serta mengaku bahwa dia adalah seorang anak Jendral bernama Arman Depari. Setelah di konfirmasi, ternyata Arman Depari mengakui tidak memiliki anak perempuan. Video yang diunggah oleh salah seorang nitezin ini latas mendapat banyak sorotan publik. Para pengguna media massa serentak mengunjungi akun instagramnya dan mulai membully. Bisa dilihat seberapa cepat dan seberapa besarnya pengaruh yang diberikan media massa terhadap publik.

Berdasarkan kejadian diatas, kita sebagai penikmat media massa sebaiknya kita bisa pintar-pintarnya memahami situasi dari media massa tersebut dan memilih berita apa yang akan kita konsumsi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar