MEDIA DAN
MASYARAKAT
OLEH :
NURZULINA
R.HI.NUR
201410040311044
MM E
JURUSAN ILMU
KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2016
MEDIA MASSA, NEW MEDIA, DAN OPINI PUBLIK
Media Massa dan New Media
Pada zaman yang sangat berkembang dan
bergantung pada teknologi yang tinggi ini, media massa bukanlah hal baru di
kalangan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Media massa bisa dikatakan
sebagai “teman hidup” dan “tempat bergantung” nya manusia dalam kehidupan
karena media massa berada dimana-mana, sekitar kehidupan manusia. Akan menjadi
hal yang sangat mustahil jika seseorang mengatakan satu hari saja dia tanpa
bergantung pada media massa. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk sosial
dimana hidup bersama dengan orang lain. Manusia tak akan bisa bertahan hidup
sendiri. Dulu, sebelum teknlogi belum berkembang pesat seperti sekarang ini,
manusia berkomunikasi dengan orang lain tanpa melalui media atau bisa dikatakan
berkomunikasi secara langsung (face to face). Namun sekarang, karena
perkembangan teknologi yang sangat pesat dan canggih, orang untuk bertemu tidak
harus secara langsung tetapi bisa melalui media atau media massa.
Media massa memiliki 3 fungsi utama
yaitu memberikan informasi (to inform),
mendidik (to educate), dan menghibur
(to entertain). Jenis-jenis media
massa anatara lain : (1) Media Massa Cetak (Printed
Media) seperti majalah, koran, surat kabar, dll. (2) Media Massa Elektronik
(Electronic Media) seperti televisi,
radio, film, dll. (3) Media Online (Online
Media) yaitu internet. Namun, perkembangan teknologi yang sangat pesat
memunculkna insilah “New Media. New media diartikan sebgaia produk dari komunikasi yang
termediai teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan
Martin, 2009). Definisi lain tentang new
media adalah merupakan media yang menggunakan internet, media online
berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat
berfungsi secara privat maupun publik. (Mondry, 2008:13)
Media baru (new media) memiliki 3 resiko yaitu, Content Risk ( pornografi, kekerasan, isu sosial, isu radikalisme,
muatan kebencian), Contact Risk ( cyber bullying, pelecehan seksual, ancaman,
penyerangan privasi), Conduct Risk (penipuan,
menipulasi informasi, hak cipta, penjudia, download ilegal).
Apa itu Opini
Publik ?
Banyak orang yang mengartikan bahwa
opini adalah pendapat atau pikira, dan publik adalah banyak orang atau
masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) opini berarti; pendapat;
pikiran; dan penelitian. Publik berarti pendapat umum; pendapat sebagian bear
rakyat. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang opini publik. Dalam buku
The Making of Public Opinion, Emory
S.Bogardus mengatakan bahwa opini publik merupakan hasil pengintegrasioan
pendapat berdasarkan diskusi dalam masyarakat demokrastis (Olii, 2007:20).
Menurut Willian Aalbiq,opini publik adakah suatu jumlah dari pendapat
individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan
hasil interaksi antara individu dalam suatu publik.
Berdasarkan uraian pendapat ahli tentang
opini publik, dapat ditarik sebuah definis opini publik yaitu merupakan
pendapat dari sejumlah orang, kelompok atau masyarakat yang diperoleh melalui
suatu diskusi oleh pihak-pihak bersangkutan.
Apakah Media
Massa Dapat Mempengaruhi Opini Publik ???
Kondisi penggunaan media massa di
Indonesia dapat dikatakan dibagi menjadi dua periode yaitu pada masa Orde Lama
(ORLA) dan masa Reformasi. Pada masa orde lama, kala masa pimpinan Soerharto,
peranan media massa baik media cetak (koran, majalah, surat kabar,dll), media
elektronik (televis, radio,dll) dan media online sangat dibatasi. Bukanlagi
mengawai pemberitaan yang akan diedarkan, tetapi bahkan bisa membuat orang yang
memberitakan di sanksi jika pemberitaan yang beredar tidak sesuai dengan
keingina pemerintah.
Namun, pembatasan dalam mengederkan
berita tak lagi terjadi pada masa reformasi setelah Soeharto turun dari kedudukannya
sebagai Presiden Republik Indonesia saat itu. Media massa mulai kembali kepada
3 fungsi utama nya yaitu to inform, to
educate, dan to entertain. Media
massa mulai bebas dalam membuat berita baik itu tentang pemerintah maupun yang
lainnya. Salah satu hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apakah media massa
dapat memengaruhi opini publik ? Ya, tentu saja media media massa
mempengaruhi pembentukan opini publik. Bagaimana
orang menggunakan dan memanfaatakn media itu sendiri bisa menjadi salah satu
faktor mengapa media massa dapat mempengarhi poini publik. Seperti yang sudah
dijelaskan di atas, bahwa dewasa ini manusia menganggap media massa sebagai
“teman hidup” dan “tempat bersandar”. Semua orang seakan bersandar pada media
massa. Dengan mudhanya orang mempercayai apa yang dikatan media massa tanpa
mengetahui seberapa besar kebenarannya. Bisa dikatakan media adalah manusia
karena semua yang dikatakan media sangat cepat diterima dan dipercaya semua
orang.
Karena keadaan tersebut, media massa seakan
mulai memanfaatkan keadaan yang sedang terjadi. Demi mengejar target
pemberitaan tanpa memperhatikan lagi fungsi utama media massa (to inform, to educate, to entertain).
Publik yang membutuhkan informasi/pemberintaan juga tidak lagi menghiraukan kebenaran
dari berita yang disebar media. New Media
(media baru) saat ini banyak sekali digunakan oleh semua kalangan, yaitu
internet. Tak bisa dipungkiri lagi, internet digunakan sebagai sumber terpecaya
dalam mencari semua informasi. Banyak berita yang beredar di internet dari
berbagai sumber, tetapi kita belum mengethaui seberapa besar presentasi
kebenaraan dari berita tersebut.
Salah satu bentuk dari media massa yaitu
media online, Wicaksono Ndorokakon seorang Chief Editor Britagar.id memaparkan
Indonesia saat ini terdapat 370 media online yang terdaftar di Dewan Pers
Indonesia. Setaip harinya, setaip media online tersebut rata-rata memproduksi
300 konten. Ini berarti bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan 110.000 berita
dalam sehari. Namun kenyataan yang terjadi, tidak semua berita-berita yang
beredar sesuai dengan fakta dan data. Jika media online memberikan 110.000
berita tiap harinya kepada masyarakat Indonesia, bagamana dengan dua jenis
media massa lainnya yaitu Media Cetak dan Media Elektronik? Data dari hasil
rekapitulasi Dewan Pers tahun 2014, jumlah total media cetak yang terbit di Indonesia tercatat sebanyak
507 media cetak. Seperti yang diketahui indonesia juga memiliki banyak sekali
media elektronik seperti beberapa statius televisi baik nasional maupun swasta.
Berdasarkan data yang didapat, sangat jelas bahwa media massa sudah membanjiri
masyarakat dengan pemberitaan informasi.
Terlepas dari seberapa banyak berita
yang media massa sajikan untuk masyarakatnya, media massa memiliki dampak
positif dan negatif. Dampak Positiv
dari media massa adalah masyarakat Indonesia bisa mendapatkan berita dan
informasi setaip harinya. Selain itu, tak hanya pemberitaan dalam negeri, media
massa juga menyakin pemberitaan diluar negeri. Dalam bidang pendidikan, media
massa dapat mempermudah proses pembelajaran serta meningkatan pengetahuan
masyarakat. Dampak Negatif: karena
terlalu banyak sumber dan bahkan dari sumber tersebut bisa berbeda-beda
pemberitaan membuat masyarakat bingung mana sumber yang harus dipercaya. Media
massa seperti diatur oleh tangan kelompok tertentu yang memiliki kekuasan.
Banyak contoh yang tentang media massa
yang mempengaruhi opini publik. Baru-baru ini masih hangat di telinga kita
mengenai kasus sesorang pelajar SMA di Medan bernama Sonya Depari. Sonya
melakukan tindakan arogan kepada seorang polwan yang saat itu menilangnya
bersama teman-temannya yang melakukan konvoi setelah mengikuti Ujian Nasional.
Sonya marah-marah dan mengamcam polwan tersebut, serta mengaku bahwa dia adalah
seorang anak Jendral bernama Arman Depari. Setelah di konfirmasi, ternyata
Arman Depari mengakui tidak memiliki anak perempuan. Video yang diunggah oleh
salah seorang nitezin ini latas mendapat banyak sorotan publik. Para pengguna
media massa serentak mengunjungi akun instagramnya dan mulai membully. Bisa
dilihat seberapa cepat dan seberapa besarnya pengaruh yang diberikan media
massa terhadap publik.
Berdasarkan kejadian diatas, kita
sebagai penikmat media massa sebaiknya kita bisa pintar-pintarnya memahami
situasi dari media massa tersebut dan memilih berita apa yang akan kita
konsumsi J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar