Minggu, 29 Oktober 2017

MENGENAL LEBIH JAUH SANG KIPER PERSITER U-15, M FAUZI R.HI.NUR

(Photo by Ivan Albaar)


Penjaga gawang persiter kelahiran Ternate, 20 Februari 2002 ini sudah memulai karir sepak bolanya sejak di bangku SD. Pria yang akrab disapa Aji ini bergabung dengan salah satu klub sepak bola “Cardoba” yang berada di Ternate. Klub Cardoba juga yang menghantar Aji masuk dan bergabung dengan Tim Persiter U-15 dan berhasil mewakili Provinsi Maluku Utara dalam Piala Soeratin 2017 yang dilaksanakan di Yogyakarta. 

Aji yang sekarang duduk di bangku SMA ini mengaku pertandingan pertamanya saat dia di bangku kelas 5 SD, saat itu pertandinagn berjalan dengan menggunakan setengah lapangan. Aji lantas  terus melanjutkan hobinya  ketika SMP dan sampai sekarang. Tak sedikit airmata yang dikeluarkannya apabila ia gagal dalam menjaga gawang timnya.. Aji mengatakan, menjadi seorang kiper bukanlah hal yang mudah, ada susah dan senangnya. “10 kali saya selamatkan bola orang takkan ingat, tetapi orang akan ingat ketika saya membuat 1 kesalahan,” ungkapnya.

Namun, Aji juga berhasil mencetak beberapa prestasi. Dia pernah berhasil dalam menangkap beberapa bola penalty selama pertandingan yang pernah diikutinya. Aji termasuk Kiper yang sangat ditakutkan lawan, bukan hanya postur tubuhnya yang tinggi, namun skillnya dalam menangkap bola juga sudah tidak bisa diragukan lagi. Keluarga Aji juga sangat mendukung karirnya dalam dunia sepak bola.

Selama 7 tahun berlatih menjadi Kiper, Aji akhirnya dipilih untuk menjadi Kiper Persiter Ternate dan mewakili Maluku Utara dalam Piala Soeratin 2017 yang dilaksanakan di Yogyakarta pada akhir Oktober lalu. Sebelumnya, Tim nya sudah memulai persiapan selama sekitar 7 bulan dari bulan Februari sampai September lalu. Yang artinya, pada saat bulan puasa Juni lalu mereka juga tetap melakukan latihan. 

Walaupun mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, Aji mengaku kadang dia juga sering dimarahi ayahnya karena dia sering pulang malam ketika mengikuti latihan “Tapi kadang  juga sering kena marah ayah kalo saya pulang latihan sampai sore biasanya dekat-dekat magrib. Dan itu saya dimarahi sampai saya nangis, saat itu saya ingin berhenti tetapi mama saya memberi semangat lagi.” Ujarnya.


Setelah Persiter u-15 gagal menuju babak 8 besar dalam Piala Soeratin, Aji mengaku dia tidak akan patah semangat dan akan terus berlatih. Sang Kiper yang sekarang bersekolah di SMA Islam Ternate ini mengaku ia sangat ingin masuk ke Sekolah Sepak Bola ASIFA Malang (Aji Santoso International Football Academy). Impian terbesar Aji adalah ia bisa bergabung dengan Timnas dan membela Indonesia di ajang Internasional.

Senin, 16 Oktober 2017

Bantai Kalteng 6-1, Persiter Ternate U-15 Kembali Membangkitkan Semangat Sepak Bola Maluku Utara



Memulai persiapan sejak Februari lalu, Tim Persiter Ternate U-15 berhasil membantai Kalteng 6-1 dalam babak penyisihan Grup G, pada Minggu (15/10/2017) di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan persiapan selama itu, nampaknya tidak membutuhkan waktu lama untuk mencetak skor. Sekitar 10 menit awal, Tim Persiter Ternate berhasil mengawali keunggulan oleh kaki manis dari M Reza. Pemain Kalteng pun tidak mau kalah dengan membalas serangan beberapa menit kemudian.

Memasuki babak kedua, Tim Persiter kembali membangun serangan dan berhasil menambah keunggulan dengan dua gol dari Arya, kemudian Wahyu, Omar Albaar dan pada menit-menit terakhir Raihal menambah keunggulan Persiter Ternate. 

Achmad Lodja Idrus selaku Pelatih mengakui bahwa semangat anak asuhnya bertambah karena banyak sekali dukungan dari Masyarakat khususnya Maluku Utara. Tak hanya dukungan internal, dukungan eksternal juga didapat dari Pemerintah Kota Ternate.  Apalagi para pemain U-15 Persiter ini juga sangat bersemangat dan antusias untuk bisa membanggakan masyarakat Maluku Utara dan bisa menggantikan para senior mereka.

Persiter Ternate selanjutnya akan kembali bertarung pada Kamis 19 Oktober 2017 nanti pekan depan melawan Bangka Belitung.

“Saya sangat berharap, anak-anak nantinya bisa menjaga performa permainan, bila perlu harus ditambahkan lagi performanya, karena ini merupakan modal besar mereka agar bisa menjadi pemain professional”, ungkap sang Pelatih.