Rabu, 18 Juni 2014

Kota di Ujung Timur Indonesia ;)

TERNATE Kota Tercintaku :*

Ternate
Sumber : www.google.com

Adalah sebuah kota yang berada dibawah kaki Gunung Api Gamalama pada sebuah Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara. Yaaaaa! Kota Ternate,kota tercintaku dan akan selalu kurindukan.
Ternate menjadi satu kota otonom sejak 4 Agustus 2010, dan menjadi ibukota Sementara Provinsi Maluku Utara sampai akhirnya Sofifi yang menjadi ibukotanya. 

 SEJARAH SINGKAT
Ternate dan Tidore telah dikunjungi para pedagang dari berbagai negara sejak abad ke-16. Bangsa-bangsa Eropa memburu rempah-rempah yang berharga saat itu dan berupaya memonopolinya. Saat ini Rempah-rempah ini masih dianggap berharga tapi tidak seberharga seperti sebelumnya. Pala  dan cengkeh  berlimpah di sini yang digunakan sebagai bumbu masakan dan permen.
Peninggalan-peninggalan sejarah masa silam antara lain Kadaton Sultan Ternate dan Kadaton Sultan Tidore. Anda dapat melihat warisan kekayaan budaya dan sejarahnya di museum dan kedaton. Anda dapat mengunjungi bangunan yang fantastis yaitu Masjid Sultan yang berbentuk piramida, masjid ini terletak di sebelah selatan istana di Ternate.

MASYARAKAT DAN BUDAYA
Seperti di Maluku, masyarakat di sini multietnik terdiri dari 28 sub etnis dengan 29 bahasa lokal. Maluku Utara didominasi oleh Muslim.
Corak kehidupan sosial budaya masyarakat di provinsi Maluku Utara secara umum sangat tipikal yaitu perkawinan antara ciri budaya lokal Maluku Utara dan budaya Islam yang dianut empat kesultanan Islam di Maluku Utara pada masa lalu.
Kehidupan masyarakat Maluku Utara dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya yang terdiri dari laut dan kepulauan, perbukitan, dan hutan-hutan tropis. Desa-desa di Maluku Utara umumnya terletak di pesisir pantai dan sebagian besar lainnya berada di pulau-pulau kecil. Oleh sebab itu, pola kehidupan seperti menangkap ikan, berburu, bercocok tanaman, dan berdagang masih sangat mewarnai dinamika kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Maluku Utara. 


KEINDAHAN GUNUNG GAMALAMA
Letusan Gunung Gamala di Pulau Ternate, Maluku Utara sempat membuat warga sempat panic semalam. Gunung Gamala adalah gunung yang penting untuk warga Ternate. Ini tidak lepas dari mitos yang dipercaya warga, selain juga tentunya keindahan alam yang luar biasa dan menjadi pontesi wisata Gunung Gamalama.
Jika di pulau Jawa terdapat Gunung Semeru yang meruapakan gunung tertinggi dan tempat peristirahatan para dewa, maka Maluku Utara mempunyai Gunung Gamalama dengan mitos dan keindahan alam yang tidak kalah dengan gunung manapun di Indonesia. Gunung Gamalama yang memiliki ketinggian 1.715 mdpl ini, dangat dihormati dan diskaralkan oleh masyarakat Ternate.
Masyarakat Ternate mempunyai ritual Kolili Lae yang dilakukan sekali dalam setahun pada bulan April, yaitu mengelilingi Gunung Gamalama seraya memanjatkan doa untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Mereka meminta didoakna oleh para leluhur yang dikubur dipuncak Gunung gamalam, ratusan tahun silam.
Perjalanan menuju Gunung Gamalama dapat dilalui dengan perjalanan darat, selama 30 menit dari pusat Kota Ternate. Kota Ternate juga menyiapkan banyak tempat penginapan dan retoran yang menunjang wisatawan.
Untuk mendaki Gunung Gamalam, pendaki tidak dikenakan biaya sepeserpun, namun pendaki hana disarankan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pendakian, menjaga kebersihan alam. Uniknya, jika mendaki Gunung Gamalama jumlah pendaki harus genap. Masyarakat Ternate percaya jika mendaki Gunung Gamalama dengan jumlah ganjil, maka salah satu dari mereka akan celaka.
Gunung Gamalama merupakan salah satu dari gunung aktif yang sudah berada di Indonesia dan sudah beberapa kali mengalami letusan yaitu pada tahun 1980,1983,1990 dan pada tahun 2003. Letusan terbaru Gunung Gamalam, terjadi pada 4 Desember 2011.
Banyak keindahan alam yang dijanjikan alam oleh gunung ini, mulai dari hamparan perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng saat menuju puncaknya, hamparan hutan yang hijau dan luas, serta keindahan pemandangan Pulau Ternate, Pulau Halmahera,Pulau Tidore dan hamparan laut yang biru yang dapat dilihat dari puncak Gunung Gamalama.
Pariwisata
Beberapa tempat wisata alam yang menarik, antara lain

 KULINER 
Popeda
Makanan khas : popedasumber : google



Halua Kenari
Sumber : google

Bagea
Sumber : google
 Ikan Asap (Ikan Fufu)
Sumber : google

Gohu Ikan
Sumber : google

BUDAYA DAERAH TERNATE,FESTIVAL LEGUGAM



Sumber : google

Kesultanan Ternate di Maluku Utara memastikan bahwa perhelatan festival tahunan Legu Gam Moloku Kieraha akan tetap digelar tahun ini. Festival tertua di Maluku Utara itu acara pembukanya akan dimulai pada 13 April dengan prosesi adat kemudian dirangkai kegiatan seni budaya, expo, dan kegiatan lainnya hingga 27 April 2014. Rencananya acara akan dipusatkan di Lapangan Ngara Lamo,  Kelurahan Letter C, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Legu Gam adalah festival sekaligus pesta masyarakat di Maluku Utara. Acara ini untuk merayakan ulang tahun Sultan Ternate dimana masyarakat dari seluruh pulau akan berkumpul di Kedaton atau Istana Sultan Ternate. Pelaksanaan Festival Legu Gam tahun ini akan difokuskan dalam upaya melestarikan kebudayaan maupun adat istiadat di Maluku Utara.
Festival Legu Gam dimeriahkan dengan beragam kegiatan berupa karnaval budaya, pameran, dan seminar nasional. Akan ada juga expo untuk mempromosikan potensi pariwisata dan investasi daerah. Festival ini dapat mengenalkan kepada investor tentang potensi perikanan, industri pengolahan hasil perkebunan, dan usaha jasa perdagangan dan transportasi. Pengusaha kerajinan setempat tentunya akan ikut ambil bagian untuk mempromosikan produknya kepada pengunjung.
Ternate sendiri merupakan sebuah pulau indah dengan kekayaan alam bahari dan budaya. Sejarahnya yang pajang juga menarik untuk disimak dari banyak peninggalan berupa benteng pertahanan yang dibangun penguasa kolonial sejak abad pertengahan. Akses transportasi dari dan ke Ternate tersedia melalui jalur udara maupun jalur laut. Dengan jalur udara saat ini ada lima maskapai melayani penerbangan dari dan ke Ternate setiap hari. Akomodasi di Kota Ternate pun memadai dengan hotel kelas melati maupun hotel bintang empat. Jangan lewatkan pula untuk mencicipi ragam kuliner khas Ternate yang lezat!

TARIAN ADAT
Tarian Soya-Soya
Sumber : google

  Tarian Lenso
Sumber : google
 Tarian Cakalele
Sumber : google
 Tarian Tide-Tide
Sumber : google
 
Mengenal Suku Ternate dan Upacara Adat Kololi Kie
Pulau Ternate termasuk dalam wilayah propinsi Maluku Utara yang memiliki suku asli yaitu Suku Ternate. Suku Ternate ini memiliki populasi sebanyak 50.000 jiwa. selain mendiami Pulau Ternate , Suku Ternate juga tersebar di wilayah lain seperti Pulau Bacan dan Pulau Obi yang masih masuk wilayah Halmahera Tengah.
Bahasa asli suku ini adalah bahasa ternate yang banyak dipengaruhi bahasa Melayu Maluku Utara. Mata pencaharian masyarakat Ternate adalah bertani dan nelayan, di bidang pertanian mereka menanam padi, sayur, kacang-kacangan, ubi, dan juga tanaman rempah-rempah seperti cengkeh, kelapa, dan pala yang menjadi primadona pulau ini sejak jaman kolonial dahulu kala. Pemukiman penduduk Suku Ternate membentang di sepanjang garis pantai dengan struktur bangunan pedesaan yang terbuat dari rumput ilalang.
Yang menarik dari Pulau Ternate adalah perayaan adat Kololi Kie yang diadakan apabila terdapat tanda gejala alam Gunung Gamalama akan meletus dengan maksud menghormati keberadaan Gunung Gamalama yang juga menjadi ritual pihak kesultanan untuk menghormati para leluhur.
Upacara Kololi Kie dimulai dari Jembatan Dodoku Ali yang terletak di Kota Ternate tepat depan Kedaton Sultan Ternate lalu mengelilingi Gunung Gamalama melalui jalur laut dan darat hingga kembali ke tempat upacara adat Kololi Kie dimulai. Maluku juga memiliki kawasan wisata menarik  seperti Nusa Laut yang memiliki taman laut dan Monumen Cristina Martha Tijahahu yang memiliki nilai sejarah bangsa Indonesia sebelum masa kemerdekaan. Dapatkan informasi wisata lainnya hanya di rajakamar.
Upacara Adat Kololi Kie dimulai dari jembatan kesultanan (semacam pelabuhan) yang dikenal dengan nama Jembatan Dodoku Ali. Sebelum rombongan sultan dan para pembesar kerajaan menaiki perahu masing-masing, Imam Masjid Sultan Ternate yang bergelar Jou Kalem akan membacakan doa keselamatan di jembatan ini. Usai berdoa, sultan diikuti para pembesar kerajaan serta para pemimpin soa (kampung) menaiki perahu masing-masing. Perahu sultan dan para pembesar kerajaan memiliki ukuran yang lebih besar dengan bentuk menyerupai naga dan dihiasi kertas serta bendera kebesaraan kesultanan. Sementara perahu-perahu yang lebih kecil (kora-kora) dinaiki oleh para kepala soa dan masyarakat umum
Pelayaran perahu dimulai dengan mengelililingi perahu sultan sebanyak tiga kali. Setelah itu, dipimpin oleh perahu naga yang ditumpangi sultan, iring-iringan tersebut mulai mengelilingi Pulau Ternate melalui arah utara. Untuk meramaikan suasana, tiap perahu dilengkapi dengan berbagai alat musik, seperti tifa, gong, dan fiol (alat musik gesek). Dalam perjalanan mengililingi Gunung Gamalama, rombongan perahu akan berhenti di tiga tempat untuk melakukan tabur bunga dan memanjatkan doa. Ritual ini merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur kesultanan.
Selain berhenti di tiga tempat, sultan juga akan dijamu dalam upacara Joko Kaha, yaitu upacara penyambutan yang dilakukan oleh masyarakat adat di tepi Pantai Ake Rica. Setelah perahu-perahu merapat di tepi pantai, sultan dan permaisuri akan turun untuk mencuci kaki, lalu disambut secara adat oleh para tetua desa dan disuguhi berbagai hidangan lezat, seperti nasi kuning, ayam bakar, serta ikan bakar. Upacara penyambutan rombongan ini diiringi oleh alunan berbagai alat musik pukul dan gesek tradisional. Suguhan ini menggambarkan pengakuan masyarakat Ternate terhadap kebesaran sultan dan kerajaannya.
Setelah menikmati hidangan yang ada, sultan dan permaisuri beserta rombongan lainnya melanjutkan pelayaran mengelilingi Gunung Gamalama. Selama perjalanan, peserta Kololi Kie akan memperoleh sambutan meriah dari masyarakat yang menyaksikan iring-ringan perahu dari tepi pantai. Tak hanya itu, pemandangan indah laut Ternate yang tenang, pulau-pulau kecil di sekitar Ternate, serta keanggunan Gunung Gamalama tak akan mudah dilupakan oleh mereka yang mengikuti pelayaran sakral ini. Perjalanan selama kurang lebih empat jam ini kemudian berakhir dan kembali ke Jembatan Dodoku Ali.
Kololi Kie dilaksanakan dalam rangkaian acara Festival Legu Gam Moloku Kie Raha, yaitu pada bulan April menjelang ulang tahun Sultan Ternate (Sultan Mudaffar Sjah). Dalam festival ini, selain dapat mengikuti pelayaran Kololi Kie, wisatawan juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan kesenian, karnaval budaya, pameran kerajinan, serta berbagai perlombaan tradisional khas Maluku Utara.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar