TERNATE
Kota Tercintaku :*
Ternate |
Sumber : www.google.com
Adalah
sebuah kota yang berada dibawah kaki Gunung Api Gamalama pada sebuah
Pulau Ternate di Provinsi Maluku Utara. Yaaaaa! Kota Ternate,kota
tercintaku dan akan selalu kurindukan.
Ternate
menjadi satu kota otonom sejak 4 Agustus 2010, dan menjadi ibukota
Sementara Provinsi Maluku Utara sampai akhirnya Sofifi yang menjadi
ibukotanya.
SEJARAH
SINGKAT
Ternate dan Tidore
telah dikunjungi para pedagang dari berbagai negara sejak abad ke-16.
Bangsa-bangsa Eropa memburu rempah-rempah yang berharga saat itu dan
berupaya memonopolinya. Saat ini Rempah-rempah ini masih dianggap
berharga tapi tidak seberharga seperti sebelumnya. Pala dan
cengkeh berlimpah di sini yang digunakan sebagai bumbu masakan
dan permen.
Peninggalan-peninggalan
sejarah masa silam antara lain Kadaton Sultan Ternate dan Kadaton
Sultan Tidore. Anda dapat melihat warisan kekayaan budaya dan
sejarahnya di museum dan kedaton. Anda dapat mengunjungi bangunan
yang fantastis yaitu Masjid Sultan yang berbentuk piramida, masjid
ini terletak di sebelah selatan istana di Ternate.
MASYARAKAT DAN
BUDAYA
Seperti di Maluku,
masyarakat di sini multietnik terdiri dari 28 sub etnis dengan 29
bahasa lokal. Maluku Utara didominasi oleh Muslim.
Corak kehidupan
sosial budaya masyarakat di provinsi Maluku Utara secara umum sangat
tipikal yaitu perkawinan antara ciri budaya lokal Maluku Utara dan
budaya Islam yang dianut empat kesultanan Islam di Maluku Utara pada
masa lalu.
Kehidupan masyarakat
Maluku Utara dipengaruhi oleh kondisi wilayahnya yang terdiri dari
laut dan kepulauan, perbukitan, dan hutan-hutan tropis. Desa-desa di
Maluku Utara umumnya terletak di pesisir pantai dan sebagian besar
lainnya berada di pulau-pulau kecil. Oleh sebab itu, pola kehidupan
seperti menangkap ikan, berburu, bercocok tanaman, dan berdagang
masih sangat mewarnai dinamika kehidupan sosial-ekonomi masyarakat
Maluku Utara.
KEINDAHAN GUNUNG
GAMALAMA
Letusan Gunung
Gamala di Pulau Ternate, Maluku Utara sempat membuat warga sempat
panic semalam. Gunung Gamala adalah gunung yang penting untuk warga
Ternate. Ini tidak lepas dari mitos yang dipercaya warga, selain juga
tentunya keindahan alam yang luar biasa dan menjadi pontesi wisata
Gunung Gamalama.
Jika di pulau Jawa
terdapat Gunung Semeru yang meruapakan gunung tertinggi dan tempat
peristirahatan para dewa, maka Maluku Utara mempunyai Gunung Gamalama
dengan mitos dan keindahan alam yang tidak kalah dengan gunung
manapun di Indonesia. Gunung Gamalama yang memiliki ketinggian 1.715
mdpl ini, dangat dihormati dan diskaralkan oleh masyarakat Ternate.
Masyarakat Ternate
mempunyai ritual Kolili Lae yang dilakukan sekali dalam setahun pada
bulan April, yaitu mengelilingi Gunung Gamalama seraya memanjatkan
doa untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan. Mereka meminta
didoakna oleh para leluhur yang dikubur dipuncak Gunung gamalam,
ratusan tahun silam.
Perjalanan menuju
Gunung Gamalama dapat dilalui dengan perjalanan darat, selama 30
menit dari pusat Kota Ternate. Kota Ternate juga menyiapkan banyak
tempat penginapan dan retoran yang menunjang wisatawan.
Untuk mendaki Gunung
Gamalam, pendaki tidak dikenakan biaya sepeserpun, namun pendaki hana
disarankan untuk berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pendakian,
menjaga kebersihan alam. Uniknya, jika mendaki Gunung Gamalama jumlah
pendaki harus genap. Masyarakat Ternate percaya jika mendaki Gunung
Gamalama dengan jumlah ganjil, maka salah satu dari mereka akan
celaka.
Gunung Gamalama
merupakan salah satu dari gunung aktif yang sudah berada di Indonesia
dan sudah beberapa kali mengalami letusan yaitu pada tahun
1980,1983,1990 dan pada tahun 2003. Letusan terbaru Gunung Gamalam,
terjadi pada 4 Desember 2011.
Banyak keindahan
alam yang dijanjikan alam oleh gunung ini, mulai dari hamparan
perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng saat menuju
puncaknya, hamparan hutan yang hijau dan luas, serta keindahan
pemandangan Pulau Ternate, Pulau Halmahera,Pulau Tidore dan hamparan
laut yang biru yang dapat dilihat dari puncak Gunung Gamalama.
Pariwisata
Beberapa tempat
wisata alam yang menarik, antara lain
- Keraton kesultanan Ternate juga berdiri kokoh di kota ini, terletak di Salero menghadap ke arah timur berhadapan dengan pulau Halmahera.
- Masjid Al Munawwaroh Ternate Masjid di tepi laut
KULINER
Popeda
Makanan khas : popeda | sumber : google |
Halua Kenari
Sumber : google |
Bagea
Sumber : google |
Ikan Asap (Ikan Fufu)
Sumber : google |
Gohu Ikan
Sumber : google |
BUDAYA DAERAH TERNATE,FESTIVAL LEGUGAM
Sumber : google |
Kesultanan Ternate
di Maluku Utara memastikan bahwa perhelatan festival tahunan Legu Gam
Moloku Kieraha akan tetap digelar tahun ini. Festival tertua di
Maluku Utara itu acara pembukanya akan dimulai pada 13 April dengan
prosesi adat kemudian dirangkai kegiatan seni budaya, expo, dan
kegiatan lainnya hingga 27 April 2014. Rencananya acara akan
dipusatkan di Lapangan Ngara Lamo, Kelurahan Letter C, Kota
Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Legu Gam adalah
festival sekaligus pesta masyarakat di Maluku Utara. Acara ini untuk
merayakan ulang tahun Sultan Ternate dimana masyarakat dari seluruh
pulau akan berkumpul di Kedaton atau Istana Sultan Ternate.
Pelaksanaan Festival Legu Gam tahun ini akan difokuskan dalam upaya
melestarikan kebudayaan maupun adat istiadat di Maluku Utara.
Festival Legu Gam
dimeriahkan dengan beragam kegiatan berupa karnaval budaya, pameran,
dan seminar nasional. Akan ada juga expo untuk mempromosikan potensi
pariwisata dan investasi daerah. Festival ini dapat mengenalkan
kepada investor tentang potensi perikanan, industri pengolahan hasil
perkebunan, dan usaha jasa perdagangan dan transportasi. Pengusaha
kerajinan setempat tentunya akan ikut ambil bagian untuk
mempromosikan produknya kepada pengunjung.
Ternate sendiri
merupakan sebuah pulau indah dengan kekayaan alam bahari dan budaya.
Sejarahnya yang pajang juga menarik untuk disimak dari banyak
peninggalan berupa benteng pertahanan yang dibangun penguasa kolonial
sejak abad pertengahan. Akses transportasi dari dan ke Ternate
tersedia melalui jalur udara maupun jalur laut. Dengan jalur udara
saat ini ada lima maskapai melayani penerbangan dari dan ke Ternate
setiap hari. Akomodasi di Kota Ternate pun memadai dengan hotel kelas
melati maupun hotel bintang empat. Jangan lewatkan pula untuk
mencicipi ragam kuliner khas Ternate yang lezat!
TARIAN ADAT
Tarian Soya-Soya
Sumber : google |
Tarian Lenso
Sumber : google |
Tarian Cakalele
Sumber : google |
Tarian Tide-Tide
Sumber : google |
Mengenal
Suku Ternate dan Upacara Adat Kololi Kie
Pulau Ternate
termasuk dalam wilayah propinsi Maluku Utara yang memiliki suku asli
yaitu Suku Ternate. Suku Ternate ini memiliki populasi sebanyak
50.000 jiwa. selain mendiami Pulau Ternate , Suku Ternate juga
tersebar di wilayah lain seperti Pulau Bacan dan Pulau Obi yang masih
masuk wilayah Halmahera Tengah.
Bahasa asli suku ini
adalah bahasa ternate yang banyak dipengaruhi bahasa Melayu Maluku
Utara. Mata pencaharian masyarakat Ternate adalah bertani dan
nelayan, di bidang pertanian mereka menanam padi, sayur,
kacang-kacangan, ubi, dan juga tanaman rempah-rempah seperti cengkeh,
kelapa, dan pala yang menjadi primadona pulau ini sejak jaman
kolonial dahulu kala. Pemukiman penduduk Suku Ternate membentang di
sepanjang garis pantai dengan struktur bangunan pedesaan yang terbuat
dari rumput ilalang.
Yang menarik dari
Pulau Ternate adalah perayaan adat Kololi Kie yang diadakan apabila
terdapat tanda gejala alam Gunung Gamalama akan meletus dengan maksud
menghormati keberadaan Gunung Gamalama yang juga menjadi ritual pihak
kesultanan untuk menghormati para leluhur.
Upacara Kololi Kie
dimulai dari Jembatan Dodoku Ali yang terletak di Kota Ternate tepat
depan Kedaton Sultan Ternate lalu mengelilingi Gunung Gamalama
melalui jalur laut dan darat hingga kembali ke tempat upacara adat
Kololi Kie dimulai. Maluku juga memiliki kawasan wisata menarik
seperti Nusa
Laut
yang memiliki taman laut dan Monumen
Cristina Martha Tijahahu
yang memiliki nilai sejarah bangsa Indonesia sebelum masa
kemerdekaan. Dapatkan informasi wisata lainnya hanya di rajakamar.
Upacara Adat Kololi
Kie dimulai dari jembatan kesultanan (semacam pelabuhan) yang dikenal
dengan nama Jembatan Dodoku Ali. Sebelum rombongan sultan dan para
pembesar kerajaan menaiki perahu masing-masing, Imam Masjid Sultan
Ternate yang bergelar Jou Kalem akan membacakan doa keselamatan di
jembatan ini. Usai berdoa, sultan diikuti para pembesar kerajaan
serta para pemimpin soa (kampung) menaiki perahu masing-masing.
Perahu sultan dan para pembesar kerajaan memiliki ukuran yang lebih
besar dengan bentuk menyerupai naga dan dihiasi kertas serta bendera
kebesaraan kesultanan. Sementara perahu-perahu yang lebih kecil
(kora-kora) dinaiki oleh para kepala soa dan masyarakat umum
Pelayaran perahu
dimulai dengan mengelililingi perahu sultan sebanyak tiga kali.
Setelah itu, dipimpin oleh perahu naga yang ditumpangi sultan,
iring-iringan tersebut mulai mengelilingi Pulau Ternate melalui arah
utara. Untuk meramaikan suasana, tiap perahu dilengkapi dengan
berbagai alat musik, seperti tifa, gong, dan fiol (alat musik gesek).
Dalam perjalanan mengililingi Gunung Gamalama, rombongan perahu akan
berhenti di tiga tempat untuk melakukan tabur bunga dan memanjatkan
doa. Ritual ini merupakan bentuk penghormatan terhadap para leluhur
kesultanan.
Selain berhenti di
tiga tempat, sultan juga akan dijamu dalam upacara Joko Kaha, yaitu
upacara penyambutan yang dilakukan oleh masyarakat adat di tepi
Pantai Ake Rica. Setelah perahu-perahu merapat di tepi pantai, sultan
dan permaisuri akan turun untuk mencuci kaki, lalu disambut secara
adat oleh para tetua desa dan disuguhi berbagai hidangan lezat,
seperti nasi kuning, ayam bakar, serta ikan bakar. Upacara
penyambutan rombongan ini diiringi oleh alunan berbagai alat musik
pukul dan gesek tradisional. Suguhan ini menggambarkan pengakuan
masyarakat Ternate terhadap kebesaran sultan dan kerajaannya.
Setelah menikmati
hidangan yang ada, sultan dan permaisuri beserta rombongan lainnya
melanjutkan pelayaran mengelilingi Gunung Gamalama. Selama
perjalanan, peserta Kololi Kie akan memperoleh sambutan meriah dari
masyarakat yang menyaksikan iring-ringan perahu dari tepi pantai. Tak
hanya itu, pemandangan indah laut Ternate yang tenang, pulau-pulau
kecil di sekitar Ternate, serta keanggunan Gunung Gamalama tak akan
mudah dilupakan oleh mereka yang mengikuti pelayaran sakral ini.
Perjalanan selama kurang lebih empat jam ini kemudian berakhir dan
kembali ke Jembatan Dodoku Ali.
Kololi Kie
dilaksanakan dalam rangkaian acara Festival Legu Gam Moloku Kie Raha,
yaitu pada bulan April menjelang ulang tahun Sultan Ternate (Sultan
Mudaffar Sjah). Dalam festival ini, selain dapat mengikuti pelayaran
Kololi Kie, wisatawan juga dapat menyaksikan berbagai pertunjukan
kesenian, karnaval budaya, pameran kerajinan, serta berbagai
perlombaan tradisional khas Maluku Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar